Perempuan dan Belenggu yang Tak Terlihat
Di tengah laju kemajuan zaman, perempuan modern kerap diyakini telah meraih kebebasan dan kesetaraan. Namun, di balik narasi manis itu, belenggu masih ada—hanya saja kini ia hadir dalam bentuk yang lebih samar. Ia tak lagi berupa aturan ketat yang nyata terlihat, melainkan menjelma dalam ekspektasi sosial yang terselip halus, bahkan kerap terbungkus dalam nasihat penuh kasih. Kalimat seperti: "Jangan terlalu menonjol, nanti susah dapat jodoh." "Perempuan tak perlu terlalu sukses, yang penting bisa mengurus rumah." "Bekerja boleh, tapi jangan lupakan kodrat sebagai istri dan ibu." Sekilas, ungkapan ini terdengar seperti wujud kepedulian. Namun sesungguhnya, inilah belenggu yang lebih berbahaya: ia datang dari orang-orang terdekat, bahkan dari suara kecil dalam diri kita sendiri. Itulah yang membuatnya sulit dilawan. Kisah Nyai Ontosoroh dalam Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer adalah cerminan tajam atas realitas ini. Hidup di m...